Monday, July 19, 2004

Upil

Orang yang mencintai kebersihan:
orang yang sehabis ngupil langsung mencuci
tangannya.


Orang tolol:
Orang yang tidak tahu caranya mengupil.

Orang bijaksana:
Orang yang tahu kapan dia harus mengupil.

Orang kasar:
Orang yang kalau mengupil seluruh jari
telunjuknya masuk semua.

Orang yang sadis:
Orang yang kalau mengupil upilnya dipeperin ke
orang lain.

Orang yang cekatan:
Orang yang kalau mengupil kurang dari 2 detik.

Orang yang serakah:
Orang yang mengupil tidak cukup dengan satu jari.

Orang yang strategic:
Orang yang mengupil sambil membalikan badanya dan
berjongkok.

Orang yang perasa:
Orang yang kalau habis mengupil lalu jarinya di
jilat.


Orang yang pemalu:
Orang yang kalau ingin mengupil lari sejauh 500
meter dari keramaian

Orang yang kurang ajar: Orang yang kalau ngupil
upilnya di lemparkan ke
orang lain

Orang yang hemat:
Orang yang kalau mengupil hanya satu minggu
sekali.

Orang yang misterius:
Orang yang kalau mengupil upilnya di taruh
disekelilingnya kemudian
diam-dim pergi bagaikan angin. :

Orang yang sopan:
Orang yang meminta izin kebelakang jika ingin
mengupil.

Orang yang porno:
Orang yang mengupil sambil membanyangkan yang
tidak-tidak.

Orang yang butuh perhatian:
Orang yang kalau mengupil sambil
berteriak-teriak.

Orang yang cinta seni:
Orang yang kalau mengupil upilnya di jadikan
relief.


Orang yang atletis:
Orang yang sebelum mengupil melakukan pemanasan.

Orang yang kekanak-kanakan:
Orang yang kalau mengupil upilnya di buat mainan
dan dimainkan.


Orang yang taat beragama
Berdoa dulu sebelum ngupil.

Orang yang pelit:
Setelah ngedapetin upilnya, eehhhh....si upil
dimasukin lagi.

Orang yang Hemat :
Nggak pernah ngupil, alias upil dibiarin
bersarang di lobang
hidungnya sampe bertahun-tahun.

Ilmuwan:
Abis ngupil, upil nya diobservasi, di teliti pake
mikroskop dan
dicatat berat nya, jumlah kuman nya, dll ....lalu
hasil penelitiannya dikirim ke Jurnal Medik New
England.

Orang Business Minded..
Bikin bisnis jasa pengupilan, Rp.5000 per hidung

Orang jujur (tidak pernah korupsi):
semua upil yang diperolehnya dilaporin ke KPK
(Komisi Pemberantasan Korupsi)

Orang yang menganggap waktu adalah uang:
Kalo ngupil, 2 lobang sekaligus ( Sekali
mendayung, 2 pulau terlampaui )

Orang yang perfeksionis
Kalo mo ngupil, cuci tangan sampai bersih.
Setelah ngupil, tangannya di cuci lagi, dan
hidungnya di kompres dengan alkohol untuk
mencegah terjadinya infeksi karena saat ngupil,
bisa saja jari tangan melukai hidung.


Orang yang inovatif
Menggunakan jari kaki untuk ngupil


Orang yang suka ganti suasana
Selalu menggunakan jari yang berbeda tiap kali
ngupil


Orang yang mempunyai time-management yang
tinggi.
Ada jadwal ngupil per minggunya,

Orang yang bagaikan punguk merindukan bulan
Mencoba untuk melompat lompat, dan mengharapkan
upilnya akan turun dengan sendirinya.

Orang yang mengikuti perkembangan teknologi
Ngupil dengan memakai antenna handphone.

Orang yang ga mau menghabiskan waktu tuk
melakukan hal sia sia
Membuka lebar hidungnya dan menyuruh orang lain
tuk ngintip apakah ada upil didalam, karena ga
mau sia sia masukin jari ke hidung tapi ternyata
ga ada upil.

Orang yang pilih kasih
Hanya ngupil lobang hidung sebelah kiri,
sedangkan yang
kanan dibiarkan begitu saja. ?

Orang Kurang Kerjaan:
Orang yang suka merhatiin orang yang lagi ngupil
dan bikin
analisa tentang ngupil.


Orang yang mencari jati diri:
Orang yang sedang membaca tulisan ini.

========================================================
www.harianto.blogspot.com
www.harianto-useful.blogspot.com
*****************************


Sunday, July 18, 2004

Susu Keledai ..eh.. Kedelai

Susu kedelai kini sudah tak asing lagi bagi banyak orang. Bagi mereka yang
lactose intolerance (yaitu orang yang pencernaannya tidak mampu mencerna
laktosa, karbohidrat pada susu sapi), produk ini bisa menjadi pengganti susu sapi. Apalagi susu kedelai juga kaya zat-zat gizi maupun non gizi yang
bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Jika Anda tidak termasuk lactose intolerance, mengkonsumsi susu kedelai pun bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit.

Sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa kedelai bisa menurunkan risiko terkena penyakit kronis seperti jantung, diabetes, dan ginjal.
Juga membantu mengatasi tekanan darah tinggi serta menurunkan
kolesterol. Bagi wanita dan pria, mengkonsumsi susu kedelai ternyata
sama-sama besar manfaatnya. Mengapa? Kedelai mengandung isoflavon.
Pada pria, kedelai telah terbukti bisa mencegah kanker prostat, penyakit yang banyak menyerang pria berusia di atas 40 tahun. Ini disebabkan kedelai banyak mengandung fitokimia (zat kimia nabati) yang disebut isoflavon.


Jenis isoflavon utama yang ditemukan dalam kedelai adalah genistein dan daidzein.
Berdasarkan penelitian, genestein mampu menghambat pertumbuhan sel-sel
kanker prostat serta menghambat penyebarannya.Sedangkan pada wanita,
manfaatnya lebih banyak lagi. Kedelai bisa membantu mencegah kanker payudara dan osteoporosis. Umumnya wanita yang lebih banyak terpapar estrogen, seperti wanita yang menstruasi lebih dini, tidak memiliki anak, atau yang terkena kanker payudara. Namun, anehnya, meski isoflavon dalam kedelai ini merupakan fitoestrogen (suatu bentuk estrogen alami), tetapi di dalam tubuh justru berefek mencegah kanker payudara. Dan bagi wanita yang telah mengalami menopause, susu kedelai dapat membantu meredam gejala-gejala menopause yang disebabkan menurunnya produksi hormon estrogen.

Jangan berlebihan. Meski pun banyak manfaatnya, tetapi sebaiknya tidak mengkonsumsi kedelai secara berlebihan. Sebab para ahli khawatir bahwa kadar isoflavon yang terlalu tinggi di dalam tubuh justru akan menimbulkan kanker, khususnya kanker payudara. Seberapa banyakkah kategori berlebihan tersebut?
Menurut Margo Woods, D.Sc., asisten dosen kedokteran dari Tufts University, Amerika, yang telah meneliti efek kedelai pada wanita menopause, yang perlu
diwaspadai dalam hal ini adalah konsumsi kedelai dalam bentuk suplemen. Ia
lebih menganjurkan untuk mengkonsumsi kedelai dalam bentuk makanan utuh
seperti tahu, tempe atau pun susu kedelai. Tentunya tetap dalam jumlah yang
wajar, sehingga masih bisa mendapatkan aneka manfaat dari kedelai dan tetap
aman.
(Sumber: Nirmala edisi Juli 2004)


_______________________________________________

Friday, July 16, 2004

Warisan

INI PUN AKAN BERLALU

Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal
ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu
hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua
harta warisan ayahnya.

Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini
disembunyikan oleh ayah mereka. Mereka membuka kotak itu dan menemukan
dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan
berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah.

Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia
menjelaskan, "Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan
turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus
menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan
yang emas dan kamu simpan yang perunggu."

Sang adik tersenyum dan berkata, "Baiklah, ambil saja yang emas, aku
ambil yang perunggu." Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari
masing-masing dan berpisah.

Sang adik merenung, "Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang
mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini?" Dia
mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu:
INI PUN AKAN BERLALU. "Oh, rupanya ini mantra ayah...," gumamnya sembari
kembali mengenakan cincin tersebut.

Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen
berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan.
Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi,
hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya
dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai
obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya
untuk membeli obat-obatan yang membuatnya ketagihan.

Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia
teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak
menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat
bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan.
Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam
segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang
datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan
batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia.

Be Happy!

========================================================
www.harianto.blogspot.com
www.harianto-useful.blogspot.com
*****************************


SENANDUNG PENCERAHAN

Uraian SENANDUNG PENCERAHAN
Retreat I, hari 2 : Hanya Sekarang
Oleh : Master Sheng-yen
sumber: Pedang Pusaka Kebijaksanaan, Karaniya 2002.


Setelah mencapai tubuh Dharma, tiada apa-apa lagi;
Hakikat diri yang sejati adalah Buddha asal.
Panca skanda itu – dating dan perginya awan –awan terapung yang
kosong;
Tiga racun itu muncul dan lenyapnya gelembung-gelembung air yang
hampa.

Tubuh kalian yang umumnya kalian anggap sebagai suatu diri,
bersama dengan segala fenomena yang kalian alami dengan indria,
merupakan apa yang disebut sebagai lima skanda atau lima agregat;
bentuk, perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran.
Yung Chia berkata bahwa lima skandha itu seperti awan-awan terapung
yang bertiup ke sana ke mari di langit. Langit yang pada mulanya
bersih. Awan muncul, bergerak di langit dan lenyap. Awan-awan
bukanlah langit. Tidak ada perbedaan nyata antara langit dan awan,
juga langit tidaklah terpisah dari awan.
Lima skandha itu seperti awan-awan tadi. Kita semua berpikir,
kita mempunyai diri, pikiran dan tubuh yang terpisah. Tapi tubuh
kita, sama seperti diri yang kita kenali, tidak ada sebelum kita
dilahirkan. Sesudah kita mati, tubuh dan diri kita akan hilang lagi.
Seperti langit sebelum ada awan dan sesudah awan-awan pergi, dunia
tidak mengadung kita sebelum kita dilahirkan maupun sesudah kita
mati. Tidak ada `aku' yang abadi.
Tetapi ini tidak berarti tidak ada suatu keberadaan yang
abadi. Jika tidak ada keberadaan yang abadi, tidak akan ada gunanya
kita berlatih. Yang ada adalah hakikat Buddha kita yang luhur, sejati
dan mendasar. Sejak awal dan selalu, terdapat hakikat Buddha, seperti
adanya langit. Mengingat tubuh dan pikiran kita dating dan berlalu
seperti awan, hakikat Buddha, atau hakikat diri itu selalu ada, sama
seperti langit, yang selalu ada tidak perduli awan muncul atau tidak.
Hakikat Buddha tidak dapat diciptakan dengan latihan. Ia
selalu ada. Jika hakekat Buddha adalah sesuatu yang dapat diciptakan,
maka ia tentunya juga dapat dihancurkan. Lalu, untuk apa orang
berlatih jika ia telah memiliki hakikat Buddha? Latihan tidak
menciptakan seorang Buddha. Latihan menolong kita menyadari atau
membuktikan keberadaan hakikat Buddha itu, yang selalu ada di sana.
Jika seseorang bertanya,"Di mana atau apa sebenarnya Buddha itu?",
jawablah dengan sebuah pertanyaan,"Di mana atau apa yang sebenarnya
bukan Buddha?".
Kalian tidak dapat mengambil tubuh kalian yang merupakan
perpaduan dari lima skandha, untuk diubah menjadi Buddha. Meskipun
demikian, Buddha tidak terpisah dari lima skandha. Buddha adalah
mutlak. Lima skandha adalah sesuatu yang kita ringkas dan kita ikat
ke dalam diri individu yang sangat kecil. Melalui lima skandha kita
melekatkan identitas-identitas pada diri kita, namun identitas-
identitas seperti itu sempit dan miskin. Jika kalian berpikir,"Tubuh
ini adalah milikku, terpisah dari sesuatu yang lain" dan kemudian
berkata,"Saya adalah Buddha," maka kalian sudah menciptakan seorang
Buddha sesempit dan semiskin diri kalian sendiri.
Kita berpikir bahwa tubuh adalah suatu diri karena diperdaya
oleh tiga racun-keserakahan, kebencian, dan kebodohan. Tiga racun
dapat disamakan dengan candu. Saat dirangsang oleh mereka, kita
mengalami kepuasan dan kenikmatan yang sementara dan semu. Kita semua
mengerti ungkapan."Keindahan berada di mata orang yang melihat."
Kita melihat keindahan di dalam apa yang kita cintai.
Kenyataannya, keindahan tidak lebih dari pada sebuah ekspresi batin
yang melekat dan terikat. Karena kalian terikat pada seseorang,
kalian menganggap ia begitu cantik atau tampan. Kala sedang jatuh
cinta, kalian digelapi oleh nafsu, dan perasaan kalian. Kemudian jika
sesuatu tidak berjalan sebagaimana diharapkan, dan hubungan itu
bubar, kalian mungkin akan berkata kepada pasangan kalian itu."Aku
sebelumnya tidak benar-benar mengenalmu! Aku telah diperdaya."
Saya sudah mendengar bahwa banyak pasangan yang menikah tidak
saling mengenal satu sama lain. Begitu mengenali sifat masing-masing,
mereka menjadi kecewa dan biasanya lantas cerai. Mereka percaya bahwa
keterpikatan mereka telah berubah menjadi fakta yang sesungguhnya.
Ini tidaklah benar. Orang-orang yang dikotori oleh emosi ketika
mereka putus, sama keadaanya tatkala mereka sedang jatuh cinta. Pada
waktu orang merasa tidak puas, sesuatu yang dulunya menyenangkan
berubah menjadi menjemukan, yang pernah mereka anggap indah tampak
dungu saat itu. Orang-orang ini masih dikuasai oleh tiga racun.
Hal yang sama terjadi pada saat mereka bermeditasi. Jika
kalian duduk dengan baik dan merasa nyaman, kalian mungkin
berpikir,"Meditasi sungguh luar biasa! Alangkah senangnya!"
Di Taiwan, orang yang untuk pertama kalinya mengikuti
retreat, biasanya dapat melakukan meditasi dengan baik, dan ia
terpesona oleh perasaan. Ia mengatakan bahwa itu adalah sesuatu yang
paling indah di dunia; akhirnya ia merasa menjadi manusia. Retreat
yang kedua berbeda. Ia sedang menghadapi masalah keluarga, dan karena
tidak dapat meninggalkan masalah pribadinya di rumah, ia mengalami
saat-saat yang paling menakutkan tatkala sedang mencoba bermeditasi.
Kalian mungkin berpikir bahwa retreatnya yang kedua buruk,
sedangkan yang pertama berjalan dengan mulus. Namun, perasaan ekstrem
manapun selalu membawa masalah. Pengalaman yang baik menciptakan
kemelekatan dan keterikatan. Pengalaman yang buruk menciptakan
keenganan, kemarahan, dan kebencian. Kalian dapat mengalami kedua hal
yang sangat berbeda dalam retreat yang sama. Semua itu hanyalah
perasaan-perasaan yang dialami kerena tiga racun. Tidak ada diri yang
terpisah dari keserakahan, kebencian, dan kebodohan.
Jika kalian berlatih dengan baik, keserakahan, kebencian dan
kebodohan akan pudar sedikit demi sedikit. Begitu tiga racun surut,
kalian akan merasa tidak begitu perlu lagi untuk bergantung pada
suatu diri. Kalian akan mulai memandang diri yang dangkal seperti
gelembung air di samudra yang sangat luas, terbentuk untuk waktu yang
singkat, terangkat ke permukaan, kemudian pecah dan menjadi air
kembali.
Apakah yang kekal, yang lebih dari sekedar gelembung air
laut? Hakekat diri kalian. Di mana dan apa hakikat diri kalian itu?
Itulah yang mesti kalian temukan sendiri.
== bersambung ==

Catatan;
Senandung pencerahan ini merupakan penjelasan atas konsep Anatta dan
disini dengan jelas diuraikan bahwa anatta itu bukanlah semestinya
diterjemahkan sekedar tanpa aku dari terjemahan an atta secara
harfiah, namun mestinya konsep anatta dipahami dengan baik, lebih
dari sekedar menghafalkan arti kata anatta itu. Dan mirip dengan apa
yang diuraikan dalam Anattalakkhana sutta, dijabarkan juga bahwa
pikiran, bentuk, perasaan, bentuk-bentuk pikiran tubuh (lima skandha)
adalah bukan atta, dst. Dan semestinya dalam membaca uraian tersebut,
kita bertanya balik, kalau ini bukan atta, itu bukan atta, lalu yang
mana yang atta, yang mana yang bodhi citta atau hakekat Buddha atau
hakekat diri kita yang sejati.

semoga catatan ini tidak malah menambah bingung.

========================================================
www.harianto.blogspot.com
www.harianto-useful.blogspot.com
*****************************


Thursday, July 15, 2004

Kelucuan Kacang Ijo

Kacang ijo...

Suatu malam sepulang kerja, seorang eksekutif muda iseng-iseng memeriksa

laci tempat istrinya menyimpan pakaian dalam. Dibalik tumpukan bra dan

celana dalam, ia menemukan sebuah kantong kain yang didalamnya terdapat 2

biji kacang ijo dan duit sejumlah 100 ribu rupiah. Penasaran, akhirnya sang

eksekutif menghampiri istrinya dan bertanya,

"Mam, ini bungkusan untuk apa? Kok di dalamnya ada uang sama kacang ijo 2

biji?"

Sang istri, tiba-tiba terisak menirukan tangis bintang sinetron di TV

swasta, menjawab, "Pah, (ihik) jangan marah ya (ihik). Aku mau minta maaf

dulu sama kamu, tapi kamu janji dulu jangan marah ya..

(ihik..ihik..)"

Melihat sang istri menangis tersedu dan tak punya gambaran sama sekali

mengenai fungsi bungkusan itu, akhirnya sang suami menjawab sambil pura-pura

tegas,

"Baik Mam, aku janji nggak akan marah, tapi kamu harus jujur ya!".

Sang istri, masih terisak, berkata, "Begini loh Pah (ihik), kira-kira 3

tahun lalu (ihik), aku mengkhianati perkawinan kita pak (ihik..ihik..),

aku.. aku pernah berselingkuh sama laki-laki lain bekas teman sekolahku dulu

(ihik..ihik..) .. sama teman kuliahku ... sama teman sekantorku ... juga

sama teman kenalan di Cafe" .. (ihik .. ihik) ..

Hampir saja si eksekutif muda itu berang mendengarnya, namun karena sudah

berjanji untuk tidak marah, akhirnya ia berusaha menahan diri dan bertanya,

"Apa? berselingkuh?! lalu apa hubungannya dengan kacang ijo itu?"

Kepalang basah, si istri yang jalang itu menjawab, "Sebenarnya, (ihik) aku

sangat merasa bersalah setiap kali melakukan perselingkuhan itu, Pah (ihik)

tapi aku terpaksa karena Papah selalu pulang larut malam. Jadi untuk setiap

laki-laki yang tidur sama aku (ihik), aku simpan sebutir kacang ijo di

dalam kantong itu. Maafkan aku, Pah ... (ihik..ihik..)"

Si eksekutif muda itu terdiam sejenak sambil berkata dalam hati, 'Hmm...

sialan nih bini gue!, untung kacang ijonya cuma 2 biji... ya udah dimaafin

aja deh. Lagian kalo marahan lama-lama, bisa gak kebagian jatah nih ntar

malam..'

Akhirnya ia memutuskan untuk memaafkan istrinya dan berkata, "Baiklah Mam,

aku maafkan. Oh ya, lalu itu duit 100 ribu dari mana?"

"Ooh itu..., Kalau kacang ijonya sudah sampai berkilo-kilo, saya suruh si

Inem bawa ke pasar untuk dijual. Nah duitnya hasil penjualan kacang ijo

itu."

(Gubrak!) si suami jatuh pingsan.


========================================================


Wednesday, July 14, 2004

cerita bagus..





Aku Menangis untuk Adikku 6 Kali

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi
hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka
menghadap ke langit.
Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di
sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci
ayahku.
Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan
tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
"Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut
untuk berbicara.
Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah,
kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu
itu tingi-tinggi.
Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang
melakukannya!"

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu
marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan
nafas.
Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu
sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan
kamu lakukan di masa mendatang? ...
Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh
dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di
pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung.
Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan
menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian
untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih
kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku
ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke
SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke
sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman,
menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya
memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil
yang begitu baik..." Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela
nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya
sekaligus?"

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah,
saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku."
Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau
mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya?
Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan
kamu berdua sampai selesai!" Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah
di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang
aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak
laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah
meninggalkan jurang
kemiskinan ini." Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi
meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan
rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah
mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik
kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya
akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang."

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan
air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17
tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku
hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku
akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan
memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!"

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan
melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan
pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku
kamu adalah adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana
penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah
adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?"

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu
dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak
perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah
adikku bagaimana pun penampilanmu..."

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu.
Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis
kota memakainya.
Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu." Aku tidak dapat menahan
diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis
dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah
diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku
menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu
menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi
katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk
membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia
terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.."

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus,
seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya
dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak
sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu
berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku
bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku
memunggunginya, dan air mata
mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku
mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka
tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka
tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga,
mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di
sini."

Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan
pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku
menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja
reparasi.

Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel,>ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku
pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu,
"Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus
melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka
yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"

Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya.
"Pikirkan kakak ipar--ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak
berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa
yang akan dikirimkan?"

Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang
sepatah-sepatah: "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"

"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu,
ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari
dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya
kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan
berpikir ia menjawab, "Kakakku."

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak
dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang>berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi
ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari
sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya
memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah,
tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak
dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih
hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya
kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku,
orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan
yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata
bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Diterjemahkan dari : "I cried for my brother six times"

_______________________________________________
No banners. No pop-ups. No kidding.
Make My Way your home on the Web - http://www.myway.com

kehidupan...




KATA-KATA KEHIDUPAN

Sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Malangnya, dua di
antara kodok tersebut jatuhkedalam sebuah lubang. Kodok-kodok yang lain
mengelilingi lubang tersebut.

Ketika melihat betapa dalamnya lubang tersebut, mereka berkata pada kedua
kodok tersebut bahwa mereka lebih baik mati. Kedua kodok tersebut
mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang
itu dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya tetap mengatakan
agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.

Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan
kata-kata kodok yang lain dan menyerah. Dia terjatuh dan mati. Sedang kodok
yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin.

Sekali lagi kerumunan kodok tersebut berteriak padanya agar berhenti
berusaha dan mati saja. Dia bahkan berusaha lebih kencang dan akhirnya
berhasil.

Akhirnya, dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.
Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya "Apa
kau tidak mendengar teriakan kami?"
Lalu kodok itu (dengan membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan
bahwa ia tuli.

Akhirnya mereka sadar bahwa saat di bawah tadi mereka dianggap telah
memberikan semangat kepada kodok tersebut.

Apa yang dapat kita pelajari dari ilustrasi di atas?
Kekuatan hidup dan mati ada di lidah.

Kata-kata positif yang diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru
dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantu mereka dalam menjalani
hari-hari.
Sebaliknya, kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang yang sedang
"jatuh" dapat membunuh mereka.

Hati hatilah dengan apa yang akan diucapkan!!

Suarakan 'kata-kata kehidupan' kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur
hidupnya. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa 'kata-kata kehidupan'
itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh dari yang kita
perkirakan.

Semua orang dapat mengeluarkan 'kata-kata kehidupan' untuk membuat rekan
dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal sekalipun untuk membuatnya
bangkit dari keputus-asaanya, kejatuhannya, kemalangannya.

Sungguh indah apabila kita dapat meluangkan waktu kita untuk memberikan
spirit bagi mereka yang sedang putus asa dan jatuh.

Sampaikanlah pesan ini kepada orang yang sedang kamu pikirkan sekarang ini.

peace & love


_______________________________________________
No banners. No pop-ups. No kidding.
Make My Way your home on the Web - http://www.myway.com

Tuesday, July 13, 2004

B A H A G I A : - ))





Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata.
Untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang
berarti.

Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati.
Untuk menyadari, betapa ia dicintai.

Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri.
Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.

Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati,
berusaha meraih yang tidak dapat diraih,memaksa
untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau
menerima dan mensyukuri yang ada.

Manusia buta, karena egois dan hanya memikirkan
diri,tidak sadar bahwa ia begitu dicintai,
tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah
baik, selalu berusaha meraih lebih,
dan tidak mau sadar karena serakah.

Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak
diindahkan, karena memilih,
menilai dan menghakimi sendiri.

Memilih teman dan mencari-cari,padahal di depan mata
ada teman yang sejati.
Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah,
ingin dirinya yang paling
diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat
perhatian,selalu dinomorsatukan.

Padahal, semua manusia memiliki peranan,hebat dan
no. satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain,
dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang
lain.

Kebahagiaan bersumber dari dalam diri sendiri,
jikalau berharap dari orang lain,
siaplah ditinggalkan, siaplah dikhianati.

Kita akan bahagia bila bisa menerima diri apa
adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri,
mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.

Percayalah kepada Tuhan, dan bersyukurlah kepadaNYA,
bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai
usaha kita,tak perlu berkeras hati.
Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang
kita butuhkan,meskipun bukan hari ini, masih ada
esok hari.

Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu
banyak orang.


--=0=--=0=--=0=--=0=--=0=--=0=--
As long as we have memories,
yesterday remains..
As long as we have hope,
tomorrow awaits..
As long as we have friendship,
each day is never a waste.
--=0=--=0=--=0=--=0=--=0=--=0=--

_______________________________________________
No banners. No pop-ups. No kidding.
Make My Way your home on the Web - http://www.myway.com

Monday, July 12, 2004

Doors to Wisdom

A King had, as only son, a young Prince, brave, skillful
and intelligent. To perfect his knowledge of Life, he sent
him by the side of an Old Wise Man.

"Bring Light to my Path of Life", the Prince asked.

"My words will faint away like the prints of your steps in
the sand", the Wise Man answered. However, I want to give you
some indications. On your Path, you will find 3 doors. Read
the rules written on each of them.

An irresistible need will urge you to follow them.
Don't try and get away from them, because you would be
condemned to live again, ceaselessly, what you have avoided.
I may tell you no more.

You have to feel all this deep in your heart and in your flesh.
Go, now. Follow this path, right in front of you. "

The Old Wise Man disappeared and the Prince entered
the Path of Life.

He was soon in front of a big door, on which one could read:

"CHANGE THE WORLD".

"It was my intention indeed", the Prince thought, "because
if some things please me in this world, others greatly displease
me."

And he began his first fight. His ideal, his ardour and his
power urged him to confront himself to the world, to undertake,
to conquer, to model reality according to his desires.

He found there the pleasure and the dizzyness of the conqueror,
but no peace in his heart. He managed to change some things but
many others resisted to him. Many years passed.

One day, he met the Old Wise Man who asked him:

"What have you learnt on your path?"

"I have learnt," the Prince answered, "how to discern what
is within my power and what is without, what depends on me and
what does not depend on me".

"That’s good!", the Old Man said. "Use your strength to act
on what is within your power. Forget what’s beyond your power."
And he disappeared.

A bit later, the Prince was in front of a second door.
He could read on it :

"CHANGE THE OTHERS".

"It was my intention indeed", he thought. "The others are
a source of pleasure, enjoyment and satisfaction, but also,
of pain, bitterness and frustration."

And he rebelled against everything that could disturb him
or displease him in his fellow men. He tried to bend their
characters and to extirpate their defects.

It was there his second fight.

Many years passed...

One day, as he was meditating on the utility of the attempts
to change the others, he met the Old Wise Man who asked him:

"What have you learnt on your path?"

"I have learnt", the Prince answered, "that the others are not
the cause or the source of my joys and my punishments, my
satisfactions and my setbacks. They are only opportunities
for all of them to be revealed.

It is in myself that all these things have their roots."

"You are right," the Wise Man said. "According to what they
wake up in you, the others reveal you to yourself. Be grateful
to those who make your enjoyment and pleasure vibrate.
But be also grateful to those who create in you suffering or
frustration, because, through them, life teaches you what
is left in you to learn and the path that you still have
to walk."

And the Old Man disappeared.

A bit further, the Prince arrived in front of a door, on
which these words were written:

"CHANGE YOURSELF".

"If I am myself the cause of my problems, it is indeed what's
left in me to work on", he said to himself.

And he began his 3rd fight. He tried to bend his character,
to fight his imperfections, to abolish his defects, to change
everything that did not please him in himself, everything that
did not correspond to his ideal.

After many years of this fight, in which he met some success,
but also, some failures and some resistances, the Prince met the
Wise Man who asked him:


"What have you learnt on your path?"

"I have learnt", the Prince answered, "that there are things
that we can improve, others that resist to us and that we can't
manage to break."

"That's good!" the Wise Man said.

"Yes," the Prince went on, "but I am beginning to be tired
of fighting against everything, against everybody, against
myself. Won't there be an end to it one day? When shall I
find a rest? I want to stop fighting, to give up, to
abandon everything, I want to let go !"

"It is precisely your next lesson", the Old Wise Man said.
"But before going any further, turn round and behold the path
covered."

And he disappeared.

On looking back, the Prince saw in the distance the 3rd door,
and noticed that it was carrying a text on its back, saying :

"ACCEPT YOURSELF."

The Prince was surprised not to have seen this writing when
he went through the door, the other way.

"When one fights, one becomes blind", he said to himself.
He also saw, lying on the ground, scattered around him,
everything he had thrown away and fought against in him:
his defects, his shadows, his fears, his limits, all his
old worries. He had learnt then how to recognize them, to
accept them, to love them. He had learnt how to love himself
without comparing himself to the others any more, without
judging himself, without reprimanding himself.

He met the Old Wise Man who asked him:

"What have you learnt on your path?"

"I have learnt", the Prince answered, "that hating or refusing
a part of myself, it is to condemn myself never to be in
agreement with myself. I learnt how to accept myself, totally,
unconditionally."

"That's good!", the Old Man said, it is the first rule in
Wisdom. Now you can go back through the 3rd door."

He had no sooner reached the other side, that the Prince
perceived far away the back side of the second door, on which
he could read:

"ACCEPT THE OTHERS".

All around him, he could recognize the persons he had been
with all his life through; those he had loved as well as those
he had hated. Those he had supported and those he had fought.

But the biggest surprise of all for him was that now, he was
absolutely unable to see their imperfections, their defects,
what formerly had embarrassed him so much, and against which
he had fought.

He met the Old Wise Man again.

"What have you learnt on your path?" he asked him.

"I have learnt", the Prince answered, "that by being in
agreement with myself, I had no more anything to blame in the
others, no more anything to be afraid of in them. I have
learnt how to accept and to love the others, totally,
unconditionally."

"That's good!", the Old Wise Man said. "It is the second
rule in Wisdom. You can go back through the second door."

On reaching the other side of the second door, the Prince
perceived in the distance the back side of the first door,
on which he could read:

"ACCEPT THE WORLD".

"Strangely enough", he said to himself, "that I did not see
these words on the first time". He looked all around him and
recognized this world which he had tried to conquer, to
transform, to change. He was struck by the brightness and
the beauty of every thing. By their perfection.

Nevertheless, it was the same world as before. Was it
the world which had changed or the glance he had on it?

He met the Old Wise Man who asked him:

"What have you learnt on your path?"

"I have learnt", the Prince said, that the world is a mirror
for my soul. That my soul can't see the world, it sees itself
in the world. When my soul is cheerful, the world seems cheerful
to it.

When it is overcome, the world seems sad to it. The world
itself is neither sad nor cheerful. It IS there; it exists; it
is everything. It was Not the world that disturbed me, but the
idea that I had of it. I have learnt to accept it without
judging it, to accept it totally, unconditionally. "

"It is 3rd rule of Wisdom", the Old Man said.
"You are here now in agreement with yourself, with the others
and with the World."

A profound feeling of peace, serenity, plenitude, filled
the Prince. Silence was in him.

"Now, you are ready to go past the last Threshold", the
Old Wise Man said, "the one that goes from the silence of
Plenitude to the Plenitude of Silence ".

And the Old Man disappeared.

(Text proposed by Françoise Laurent)


**********************************************************************


.oooooooooooooooooooooooooo
////////////////////////////////////
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>.
www.harianto.blogspot.com
www.harianto-useful.blogspot.com
************************************


Do you love yourself?


"So how do you love yourself? First of all and most important:
Cease all criticism of yourself and others. Accept yourself as
you are. When you approve of yourself, your changes become
positive. Everyone in your world is a reflection of your beliefs.
Don't blame others; change your beliefs. Be gentle, kind and
patient with yourself. Praise yourself as much as you can."

Louise L. Hay



"A friend is someone I can be sincere with, someone I can
think out loud to."
Ralph Waldo Emerson


oooooooooooooooooooooooooo
////////////////////////////////////
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>.
www.harianto.blogspot.com
www.harianto-useful.blogspot.com
************************************


nata de coco





Untuk masukan aja.....gak tau betul apa tdk>



: Nata de coco dan makanan/minuman ringan lainnya





Saya baru tahu kalau dari pupuk ZA (Zwavelzuur Amonia) (Belanda = Ammonium
Sulphate) dapat untuk memproses nata de coco (padahal saya kerja di pabrik
pupuk ini sudah puluhan tahun).

Ini cerita; kemarin, saya kebagian jaga stand di Agro & Food Expo di JCC.
Persis di depan stand perusahaan saya, adalah stand perusahaan minuman yang
dikemas dalam gelas plastik: ada rasa orange, kopi, teh dan nata de coco.
Selain jual minuman, dia juga jual bahan-bahan kimia, entah apa saja
namanya, saya lupa, tapi salah satunya adalah pupuk ZA.

Sebenarnya saya heran juga, apa korelasi minuman dengan bahan kimia tersebut
?

Dapat dari mana dia pupuk ZA, wong pabrik pupuk ZA satu-satunya di Indonesia
hanya perusahaan tempat saya kerja. Ketika tahu di stand saya juga dipajang
pupuk ZA, sang boss (cewek) mulai tanya2 kepada saya, bahkan sempat cerita
rencana untuk mendirikan pabrik pupuk ZA.

Sebagai seorang sales promotion yang baik (he..he..he..), tentu saya
berusaha mencegah semampu saya (baik secara teknis maupun ekonomis
(he..he..he.. lagi, padahal asal cuap aja) agar dianya mengurungkan niat
untuk mendirikan pabrik tersebut. Tujuan saya cuma satu: kamu enggak usah
jadi pesaing saya, beli saja dari saya. (Bener nggak, ?)

Singkat cerita, setiap hari saya dapat jatah satu gelas gratis nata de coco
yang memang paling saya suka. Demi "hubungan baik", ketika expo bubar, saya
beli satu doz buat oleh-oleh anak saya di rumah.

Nah, ini yang baru saya sadari: setelah itu minuman habis dikeroyok oleh
ketiga anak saya, di malam harinya si bungsu mulai batuk2. Pagi harinya,
suhu badannya meningkat, frekuensi batuk semakin sering disertai bunyi nafas
yang grok-grok.

Ketika email ini saya buka, seorang teman yg juga membelikan oleh2 buat
anaknya, saya tanya kemungkinan mengalami hal seperti anak saya. Jawabnya
sama persis, si bungsunya (umurnya hampir sama dengan umur bungsu
saya) juga mengalami hal yang sama.


Be careful.

Tahukah anda bahwa:

1. Nata de coco merupakan hasil fermentasi air kelapa. Ini OK dan aman.
Namun ternyata para pembuat nata de coco mempercepat produksi dengan
menambahkan pupuk ZA* yang sebenarnya tidak layak untuk food production.
Perusahaan besar seperti Sari Coco, dlsb. yang dijual di pasar grosir,
mengumpulkan produk dari pembuat nata de coco rumah tangga dan lalu
mengemasnya menjadi menarik.

2. Siswa-siswa sebuah SMU swasta melakukan penelitian untuk mengukur kadar
Vit. C dalam berbagai buah dan juga produk jadi berlabel "Vitamin C". Tes
dilakukan dengan endophenol yang dari biru akan berubah putih jika ditetesi
Vit. C alias asam karboksilat. Penemuan menunjukkan bahwa :
* jeruk impor lebih banyak Vit C dibandingkan jeruk lokal.
* Beberapa produk komersial seperti minuman kotak, botol dlsb ternyata
memakai "sari rasa jeruk" dan hampir tidak ada Vit. C sama sekali.
* Produk bubuk "N....Sari" yang sangat terkenal, sedikit lebih canggih.
Mereka menambahkan asam karboksilat yang diduga menaikkan jumlah Vit sebagai
katalis C. Artinya memang akhirnya ada vit C tapi bukan asli Vit. C.
Jadi Vit C. aspal.

3. Es mambo.
Ini industri rumah tangga, bisa dari teh manis atau kacang hijau, santan
pandan, gula jawa atau bahkan sirup. Banyak yang tidak memakai gula sama
sekali, namun sebuah produk sweetener kimia yang banyak dijual. Saya lupa
namanya, nama kasarnya biang gula.

4. Terasi berwarna merah karena diberi pewarna Rhodamin B yang seharusnya
untuk tekstil. Rhodamin termasuk karsinogenik yang kuat dan hebatnya murah
meriah. Tampaknya bukan ini saja, banyak pembuat limun, sirup, permen, sosis
dan bahkan kemungkinan masakan kerang di warteg, juga merah mengandung zat
ini.

5. Hampir semua produk mie kering mengandung formal dehyde ataw formalin.
Ini juga sering dipakai pada pembuatan tahu, bakso, sosis dll..

Poin 4 dan 5 saya ambil dari artikel KOMPAS.

6. Hampir semua pedagang goreng-gorengan (tempe, tahu, bakwan, pisang,
dlsb) menggunakan minyak bekas dengan kadar cholesterol berlipat ganda.
Kupikir paling aman beli di pagi hari karena mungkin mereka baru
menggorengnya. Ternyata ada yg menyimpan kembali minyak kemaren sore dan
menggunakannya di pagi hari. Sami mawon. Atau anda harus cari langganan dan
meyakinkan benar bahwa setiap pagi selalu minyak baru.


Catatan (*):

Saya sempat crosscheck pada karyawan saya yang mempunyai usaha Nata de Coco
bahwa betul dipakainya bahan campuran pupuk ZA (Zink Amonia) untuk
mempercepat proses fermentasi, dengan takaran : 90 litre air @ 250 ml pupuk
ZA.

Demikian Semoga bermanfaat

_______________________________________________
No banners. No pop-ups. No kidding.
Make My Way your home on the Web - http://www.myway.com

Sunday, July 11, 2004

Sekiranya anda.....

# Sekiranya Anda merasa sulit tidur malam ini, ingatlah tentang
keluarga tidak punya rumah yang tidak memiliki ranjang tempat berbaring.

# Sekiranya Anda terperangkap dalam kemacetan; jangan kecewa.
Terdapat banyak orang yang hidup di dunia ini yang tahu kalau bakal terjebak
kemacetan dan menganggapnya suatu keistimewaan yang tidak pernah didengar.

# Sekiranya Anda tidak bernasib baik di tempat kerja,
pikirkanlah tentang mereka yang tidak bekerja sejak tiga bulan yang lalu.

# Sekiranya Anda kecewa dengan akhir pekan yang berlalu begitu
saja; pikirkanlah tentang wanita yang di jalan-jalan yang bekerja selama 12
jam sehari, 7 hari seminggu dengan upah Rp 5000/hari untuk menghidupi
keluarganya.

# Sekiranya mobil Anda rusak, jauh dari bengkel mobil;
pikirkanlah tentang mereka yang lumpuh, yang begitu menginginkan bisa
berjalan.

# Sekiranya Anda mengeluh karena tidak mempunyai sepasang sepatu
baru pada tahun ini; pikirkanlah tentang seseorang yang tidak mempunyai
kaki.

# Sekiranya Anda bercermin dan nampak bahwa uban telah mulai
tumbuh; pikirkanlah tentang penderita kanker yang sedang dirawat di
chemotherapy yang berharap agar rambutnya dapat tumbuh untuk diperiksa.

# Sekiranya Anda diberhentikan kerja; pikirkanlah tentang mereka
yang bernasib malang yang terpaksa mendengar ocehan boss mereka sejak dari
pukul 9 pagi hingga 5 sore setiap hari.

# Sekiranya Anda kecewa dengan hubungan yang semakin buruk;
pikirkanlah tentang mereka yang tidak pernah tahu tentang apa rasanya untuk
menyayangi dan disayangi.

Sungguh menggelikan. Betapa segala sesuatunya berubah ketika
kita berpikir dengan cara seperti itu. Kata orang bijak, bagi hati yang
sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan. Sedangkan orang bijak lain
berkata, sekali terlintas di pikiran, sejuta dunia terjungkir balik.

Jadi, kuncinya adalah BERSYUKURLAH dalam segala situasi... dan
kembangkan selalu sikap & mental positif hingga menjadi suatu kebiasaan


**********************************************************************



Friday, July 09, 2004

Look at it! Posted by Hello

Something strange if you look carefully :) Posted by Hello

how.............





How to Keep a Woman Happy"



It's not difficult.

To keep a woman happy, a man only needs to be:



1. a friend

2. a companion

3. a lover

4. a brother

5. a father

6. a master

7. a chef

8. an electrician

9. a carpenter

10. a plumber

11. a mechanic

12. a decorator

13. a stylist

14. a sexologist

15. a gynecologist

16. a psychologist

17. a pest exterminator

18. a psychiatrist

19. a healer

20. a good listener

21. an organiser

22. a good father

23. very clean

24. sympathetic

25. athletic

26. warm

27. attentive

28. gallant

29. intelligent

30. funny

31. creative

32. tender

33. strong

34. understanding

35. tolerant

36. prudent

37. ambitious

38. capable

39. courageous

40. determined

41. true

42. dependable

43. passionate



WITHOUT FORGETTING TO:



44. give her compliments regularly

45. love shopping

46. be honest

47. be very rich

48. not stress her out

49. not look at other girls



AND AT THE SAME TIME, YOU MUST ALSO:



50. give her lots of attention, but expect little yourself

51. give her lots of time, especially time for herself

52. give her lots of space, never worrying about where she goes



IT IS VERY IMPORTANT:



53. Never to forget:

* birthdays

* anniversaries

* arrangements she makes





HOW TO MAKE A MAN HAPPY!!! :



1. Give him lots of SEX (very.very.very important)

2. Feed him well.

3. Let him have the remote control.

4. Leave him in peace.

_______________________________________________
No banners. No pop-ups. No kidding.
Make My Way your home on the Web - http://www.myway.com

nice story..





NICE STORY

Dalam hati setiap orang ada kebutuhan untuk merasa dicintai tanpa harus
diperiksa dahulu apakah ia pantas menerimanya.
~ Maurice Wagner ~

Joe agak pemalu ketika masih remaja, dan bahkan ketika sudah duduk di
perguruan tinggi, ia juga tidak memiliki keberanian untuk mengajak kencan
seorang gadis.

Pada suatu malam, Jake yang tinggal di kamar lain di asrama yang sama
memberinya tawaran yang tak dapat ditolaknya, tawaran untuk
memperkenalkannya dengan seorang gadis, teman pacar Jake, yang kebetulan
sedang berkunjung untuk liburan akhir pekan.

"Tidak, terima kasih," sahut Joe. "Aku tidak mau kencan buta."
"Jangan khawatir dengan gadis ini," kata Jake meyakinkan Joe. "Julie gadis
istimewa, dan percayalah ia cantik."
"Tidak," ulang Joe.
"Ini bukan situasi yang mungkin gagal. Aku bahkan memberimu jalan keluar,"
papar Jake.
"Bagaimana?" tanya Joe.
"Waktu kita menjemput ke asrama mereka, tunggulah sampai ia keluar dari
pintu, lalu periksalah sendiri. Bila kamu memang menyukainya, maka
baguslah, kita akan menikmati malam yang menyenangkan. Tapi kalau menurutmu
ia jelek, berpura-puralah terkena serangan asma. Cukup dengan 'Aaahhggggg!'
lalu kau pegang tenggorokanmu seolah-olah sulit bernapas.
Apabila ia bertanya, Ada apa?' katakan saja 'Asmaku kambuh.' Jadi kencan
itu kita batalkan. Begitu saja. Tidak usah ragu. Tidak akan ada masalah."

Joe ragu-ragu. Aka tetapi ia setuju untuk mencobanya. Apa ruginya?

Ketika mereka tiba di pintu asrama mereka, Joe mengetuk pintu, maka
keluarlah gadis itu. Joe mengamatinya dan tidak dapat mempercayai matanya.
Ia cantik sekali. Betapa beruntungnya dia? Ia hampir tidak tahu harus
berkata apa.

Gadis itu juga mengamati Joe dan tiba-tiba berteriak, "Aaahhggggg!"
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

Tampaknya tidak hanya mereka yang telah menyiapkan rencana darurat.
Kebanyakan kita, entah kapan, pernah ditolak oleh seseorang karena kita
tidak cukup cerdas, tidak cukup jangkung, tidak cukup gagah, tidak cukup
tampan, tidak cukup cantik, dan sebagainya.
Betapa beratnya ketika kita ditolak!

Apabila kita menerima seseorang tanpa syarat, kita memberi mereka kebebasan
untuk berada di luar diri mereka sendiri. Penerimaan yang tulus
memungkinkan kita melihat nilai sesungguhnya seorang manusia.

Ketika kita mencoba memaksa orang agar mereka menjadi seperti yang kita
inginkan, kecenderungan mereka untuk mempertahankan diri, keras kepala, dan
sakit hati muncul. Namun, apabila Anda memberi mereka peluang untuk menolak
perubahan itu, berarti Anda juga memberi mereka kebebasan untuk berubah.

Berhentilah menerima orang berdasarkan apa yang dapat, harus, atau akan
terjadi pada mereka andaikata mereka mendengarkan Anda. Kita akan terus
memandang seseorang melalui kacamata keharusan, kepantasan, tuntutan dan
prasangka sampai kita menerima orang lain tanpa syarat.

peace & love

_______________________________________________
No banners. No pop-ups. No kidding.
Make My Way your home on the Web - http://www.myway.com

Friday, July 02, 2004

Sakitnya tulang rusuk

Ce : Yang paling kamu cintai di dunia ini siapa ?
Co : Kamu dong !!!
Ce : Menurut kamu, aku ini siapa ?
Co : (berpikir sejenak lalu menatap Ce dengan pasti) Kamu tulang rusukku...

Allah melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Allah mengambil
rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua Pria mencari tulang
rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi
merasakan sakit di hati ..."


Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis untuk
sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan
masing - masing dan kepenatan hidup yang ada. Hidup mereka menjadi
membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan
impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran
itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari pada akhir sebuah
pertengkaran Ce lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia
berteriak "Kamu nggak cinta lagi sama aku !".

Co sangat membenci ketidak dewasaan Ce dan secara spontan balik berteriak
"Aku menyesal kita menikah ! Kamu ternyata bukan tulang rusukku !!!".

Tiba - tiba Ce menjadi terdiam dan berdiri terpaku untuk beberapa saat.Co
menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan, tetapi seperti air yang telah
tertumpah tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata,
Ce
kembali kerumah dan mengambil barang - barangnya, bertekad untuk berpisah.

"Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah
dan mencari pasangan sejati masing-masing."

Lima tahun berlalu.

Co tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Ce. Ce
pernah ke luar negeri tetapi sudah kembali. Dia pernah menikah dengan
seorang asing dan bercerai. Co agak kecewa bahwa Ce tidak menunggunya
kembali. Dan di tengah malam yang sunyi dia meminum kopinya dan merasakan
sakit di hatinya. Tetapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan
Ce.

Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat dimana
banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh
sebuah
dinding pembatas.

Co : Apa kabar ?
Ce : Baik ... apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang ?
Co : Belum. Ce : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Co : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu
tahu nomor telepon kita, tidak ada yang berubah.

Ce tersenyum manis, lalu berlalu.
"Good bye ...."

Semingga kemudian dia mendengar bahwa Ce adalah salah satu korban Menara
WTC.

Malam itu, sekali lagi, Co mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit
dihatinya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Ce, tulang
rusuknya sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

"Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita
cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal"



**********************************************************************