Jalan Luar
Daya-daya spiritual yang luas dan besar
Seluruhnya lengkap ada di dalam pikiran.
Ada orang suka mencari seseorang yang bisa memberikan mereka semacam
daya psikis-kesaktian atau berusaha memperoleh manfaat dari orang
yang memiliki kekuatan itu. Salah satu murid mengira bahwa saya bisa
memberikan kekuatan untuk menjadikan latihan mereka maju dengan
lebih cepat dan saya mampu pula menghalangi orang lain untuk
mencapai kemajuan dalam latihannya.
Pada awalnya ia mendapat manfaat dari praktek dan merasa bahwa saya
seorang master yang sangat bagus. Beberapa waktu kemudian, ketika ia
tidak lagi mendapat banyak kemajuan, ia merasa bahwa saya sedang
menghambatnya dengan suatu mantra gaib. Ada yang siswa yang lain
mengatakan kepada saya bahwa ada seorang master Zen yang menggunakan
kekuatan spiritualnya untuk menghancurkan kehidupan keluarganya dan
mengguncang pikirannya. Ia meminta saya untuk memberikannya suatu
kekuatan untuk melawan master itu.
Saya katakan kepadanya,"Orang itu seorang Master Ch'an (Zen) dan
menurut semangat Ch'an, ia tidak akan melakukan hal-hal semacam
itu." Tetapi ia berkata,"Tidak, ia benar-benar mempunyai kekuatan
itu. Kalau saya tidak datang ke tempatnya, maka problem-problem saya
mulai timbul lagi," Jadi kemudian saya bilang saja, bahwa
sesungguhnya tak ada apapun yang terjadi. Itu semua cuma ada dalam
pikirannya saja.
Kita menyebut hal semacam itu sebagai "Mempraktekkan Jalan Luar,"
karena keyakinan anda bukan pada diri anda sendiri tetapi pada hal-
hal di luar. Istilah dalam bahasa cina wai tao yang biasa
diinterpretasikan sebagai ,"di luar keyakinan Buddhis" yang juga
berarti menyimpang. Tetapi makna sesungguhnya dari Jalan Luar adalah
mencari keselamatan pada sesuatu di luar diri sendiri, seperti
misalnya pada sesorang, pada dewa, atau bahkan pada Buddha (!).
Dengan demikian, sebagian umat Buddha bisa juga termasuk mengikuti
Jalan Luar. Sebenarnya, nasib anda adalah milik anda sendiri,
bersandar pada pihak lain adalah sebentuk ketololan.
Semua orang pada dasarnya memiliki potensi daya spiritual yang
besar. Kita menemukan pemahaman ini dalam semua agama, namun, daya-
daya semacam itu tidak bisa digunakan dengan semena-mena. Bukan
karena daya itu tidak ada, tapi karena anda tidak akan dapat berbuat
terlalu banyak dengan daya itu, toh ia tidak akan bisa menghapuskan
kekuatan karma seseorang.
Kebanyakan Master Ch'an mempunyai daya spiritual dalam kadar
tertentu dan mereka juga mempunyai kebijakan untuk tidak
menggunakannya. Saya sendiri tidak merasa memiliki daya-daya psikis
itu, tetapi saya memang mempunyai semacam kepekaan terhadap situasi
atau saya sebut itu persepsi respons. Namun, persepsi respons saya
itu juga sangat bergantung pada situasi saat itu dan lebih lagi daya-
daya spiritual itu tidak bisa diandalkan dan juga berbahaya jika
digunakan maka saya tidak pernah mengejarnya.
Sebagian orang mungkin menyukai kesaktian sebagai suatu hal yang
baru, tetapi setelah beberapa waktu, mereka akan merasa bosan. Daya-
daya supranatural semacam itu hanya akan memberikan rangsangan dan
kegairahan semu, tetapi tidak pernah bisa memberikan rasa aman yang
langgeng. Jadi, menurut hemat saya hal-hal semacam itu tidak ada
gunanya.
Sebuah daya spiritual yang besar lainnya adalah penggunaan kekuatan
pikiran kita untuk berkomunikasi, untuk membentuk pertalian karma
dengan mahluk hidup lainnya. Contohnya adalah orang-orang bijak atau
para pemimpin religus yang bisa memberikan ceramah yang menggerakkan
orang untuk langsung bertobat. Dalam hal ini Jesus, Sakyamuni,
Konfusius dan para Nabi lainnya adalah orang-orang yang memiliki
daya spiritual yang besar.
Master Ou-I dari Dinasti Ming, pada masa hidupnya jumlah peserta
yang hadir dalam ceramah-ceramah beliau paling banyak (cuma) empat
belas orang, namun Beliau ini memberikan pengaruh yang sangat besar
pada Buddhisme di Tiongkok.
Nah, bentuk daya spiritual yang bisa memberikan manfaat bagi banyak
orang dan dalam rentang waktu sampai berabad-abad seperti inilah
yang terbaik, bukan hanya sebentuk sensasi atau kegairahan murahan
yang sementara sifatnya.
Batin anda sendiri adalah sumber dari segala daya yang butuhkan.
Dikutip dari buku Zen, Melatih Kucing Mengankap Tikus, penerbit
Suwung, halaman 133 -135. Judul asli Getting the Buddha Mind, oleh
Zen (Ch'an) Master Sheng-yen, Dhamma Drum publication NY 1982 & The
Poetry of Enlightment
0 Comments:
Post a Comment
<< Home