Sunday, July 18, 2004

Susu Keledai ..eh.. Kedelai

Susu kedelai kini sudah tak asing lagi bagi banyak orang. Bagi mereka yang
lactose intolerance (yaitu orang yang pencernaannya tidak mampu mencerna
laktosa, karbohidrat pada susu sapi), produk ini bisa menjadi pengganti susu sapi. Apalagi susu kedelai juga kaya zat-zat gizi maupun non gizi yang
bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Jika Anda tidak termasuk lactose intolerance, mengkonsumsi susu kedelai pun bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit.

Sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa kedelai bisa menurunkan risiko terkena penyakit kronis seperti jantung, diabetes, dan ginjal.
Juga membantu mengatasi tekanan darah tinggi serta menurunkan
kolesterol. Bagi wanita dan pria, mengkonsumsi susu kedelai ternyata
sama-sama besar manfaatnya. Mengapa? Kedelai mengandung isoflavon.
Pada pria, kedelai telah terbukti bisa mencegah kanker prostat, penyakit yang banyak menyerang pria berusia di atas 40 tahun. Ini disebabkan kedelai banyak mengandung fitokimia (zat kimia nabati) yang disebut isoflavon.


Jenis isoflavon utama yang ditemukan dalam kedelai adalah genistein dan daidzein.
Berdasarkan penelitian, genestein mampu menghambat pertumbuhan sel-sel
kanker prostat serta menghambat penyebarannya.Sedangkan pada wanita,
manfaatnya lebih banyak lagi. Kedelai bisa membantu mencegah kanker payudara dan osteoporosis. Umumnya wanita yang lebih banyak terpapar estrogen, seperti wanita yang menstruasi lebih dini, tidak memiliki anak, atau yang terkena kanker payudara. Namun, anehnya, meski isoflavon dalam kedelai ini merupakan fitoestrogen (suatu bentuk estrogen alami), tetapi di dalam tubuh justru berefek mencegah kanker payudara. Dan bagi wanita yang telah mengalami menopause, susu kedelai dapat membantu meredam gejala-gejala menopause yang disebabkan menurunnya produksi hormon estrogen.

Jangan berlebihan. Meski pun banyak manfaatnya, tetapi sebaiknya tidak mengkonsumsi kedelai secara berlebihan. Sebab para ahli khawatir bahwa kadar isoflavon yang terlalu tinggi di dalam tubuh justru akan menimbulkan kanker, khususnya kanker payudara. Seberapa banyakkah kategori berlebihan tersebut?
Menurut Margo Woods, D.Sc., asisten dosen kedokteran dari Tufts University, Amerika, yang telah meneliti efek kedelai pada wanita menopause, yang perlu
diwaspadai dalam hal ini adalah konsumsi kedelai dalam bentuk suplemen. Ia
lebih menganjurkan untuk mengkonsumsi kedelai dalam bentuk makanan utuh
seperti tahu, tempe atau pun susu kedelai. Tentunya tetap dalam jumlah yang
wajar, sehingga masih bisa mendapatkan aneka manfaat dari kedelai dan tetap
aman.
(Sumber: Nirmala edisi Juli 2004)


_______________________________________________

0 Comments:

Post a Comment

<< Home