Saturday, August 07, 2004

Kehidupan itu berharga

Dahulu kala, hiduplah seorang lelaki bernama Wang Ta Lin di Suchow. Semua kehidupan adalah berharga baginya. Ia membeli binatang-binatang dan melepaskannya dari kandang mereka. Tatkala anak-anak didesanya menangkap ikan atau burung-burung atau bahkan serangga, ia membayar mereka untuk melepaskan binatang-binatang tersebut pergi. Ia berkata kepada mereka,"Adalah tidak baik untuk membunuh. Tidakkah kalian lihat betapa bahagianya burung-burung itu dihutan? saat kamu menangkap mereka, pikirkanlah betapa khawatirnya induk mereka! Lihatlah betapa gembiranya ikan-ikan itu didalam air. Mereka berenang kesana kemari. Meeka adalah indah untuk dilihat. Mengapa kalian harus menangkap mereka dan membuat kematian bagi mereka? Kalian seharusnya tidak membunuh!".

Anak-anak ini akan pulang kerumah mereka dan menceritakan kepada orangtua mereka apa yang Wang katakan pada mereka. Dan orangtua mereka akan mengerti apa yang dimaksud, juga.

Kemudian Wng jatuh sakit.Ia menderia penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Para dokter menyuruh keluarganya untuk menggali kuburan baginya. pada saat dia akan meninggal, dia seakan-akan mendengar suara dewa berkata kepadanya. Dia tidak berani mempercayai telinganya.

Dewa itu berkata kepadanya, "Wang Talin, tiba saatnya bagimu untuk meninggal. Tetapi kamu telah menyelamatkan banyak nyawa, jadi kamu telah menyelamatkan nyawa kamu sendiri. Kamu tidak akan mati sekarang."

Wang membuka matanya."Saya belum mati!" katanya kepada keluarganya. Dia bangkit dari tempat tidurnya. Penyakitnya telah hilang.

Wang menjadi tidak meninggal. Dia hidup sampai berumur 97 tahun. Anak-anaknya, cucu-cucunya, buyut-buyutnya, dan cicit-cicitnya semua hidup bersama dengannya dalam satu keluarga besar yang bahagia.

Wang sangat beruntung karena ia memiliki ahti yang baik dan percaya bahwa semua kehidupan adalah berharga.


Sumber: The Love Of Life
Judul asli: Life Is Precious
Penerbit: The Corporate Body Of The Buddha Educational Foundation
Diterjemahkan oleh: Francis

0 Comments:

Post a Comment

<< Home