Praktik Metta
MEMBEBASKAN KELINCI YANG TERJERAT
Guru besar Hui Neng hidup pada tahun 638-713 M. Keluarganya sangat miskin sehingga ia tidak pernah mendapat kesempatan untuk bersekolah, belajar membaca maupun menulis. Walaupun begitu, Hui Neng kecil memiliki kebijaksanaan alami yang begitu dalam. Dan secepat ia mengenal ajaran Buddha secepat itu pula ia membulatkan tekadnya untuk menjadi bhiksu.Ia belajar dengan tekun sehingga mendapatkan penerangan dalam waktu yang tidak begitu lama. Gurunya, Patriach Kelima atau pemimpin dari sekolah Ch'an, memberikannya jubah dan mangkuk yang berasal dari Patriach Pertama, Bodhidharma yang dibawanya dari India.
Hui Neng menjadi Patriarch ke Enam dari sekolah Ch'an atau yang dikenal dengan sebutan Zen di Jepang.
Ketika ia menerima penerangan, ia menyadari bahwa masalah yang dihadapi oleh manusia disebabkan oleh karena perbuatan mereka membunuh hewan-hewan untuk dijadikan makanan. Ia menyuruh orang-orang tersebut untuk berhenti memakan makhluk-makhluk tersebut, tetapi tidak seorangpun yang mendengarnya.
Hui Neng merasa sangat kasihan kepada para pemburu tersebut yang membunuh hewan-hewan, sehingga ia kemudian melepas jubahnya dan membiarkan rambutnya tumbuh sehingga ia tidak lagi menyerupai seorang bhiksu. Ia kemudian bergabung dengan para pemburu yang menghabiskan waktu berbulan bulan berburu dihutan dan digunung.
Hui Neng tidak mau melakukan penembakan ataupun memasang jebakan, sehingga oleh para pemburu tersebut ia disuruh mengawasi jala yang dipakai untuk menjerat hewan-hewan. Ini adalah pekerjaan yang ditunggu-tunggunya. Bila ia melihat seekor rusa atau kelinci berada dijala tersebut, dan jika para pemburu sedang tidak berada ditempat, ia akan melepaskan binatang-binatang tersebut. Jika para pemburu tersebut berada ditempat itu, ia akan menangis dan memohon kepada para pemburu agar bersedia melepas binatang-binatang malang tersebut,
Ia tinggal bersama para pemburu tersebut selama enam belas tahun. Dengan cara demikian, ia tidak saja telah menyelamatkan banyak binatang melainkan juga mendidik kembali para pemburu tersebut dengan baik. Mereka akhirnya menyadari kekejaman dari tindakan mereka dan menemukan jalan lain untuk hidup.
Kemudian Hui Neng mendirikan sebuah vihara. Ia sangat baik dan bijaksana sehingga banyak orang yang berdatangan dari berbagai tempat yang jauh untuk belajar darinya dan menjadi seorang umat Buddha. Murid-muridnya membawa Ch'an atau Zen ke Korea dan Jepang dan sekarang bahkan telah menyebar ke Eropa dan Amerika juga.
Sumber: The Love Of Life
Judul asli: Releasing Trapped Rabbits
Penerbit: The Corporate Body Of The Buddha Educational Foundation
Diterjemahkan oleh: Francis
0 Comments:
Post a Comment
<< Home