Tuesday, June 29, 2004

Good for practice

Bagus untuk direnungkan dan dipraktekkan


Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat
yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang
bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu
menjawab, "Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang
kembar!"


Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga
mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain.


Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah
karena sikapnya.


Jerry adalah seorang motivator alami. Jika karyawannya sedang mengalami
hari yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut
bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialami.


Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari
aku temui Jerry dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin
seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu. Bagaimana
kamu dapat melakukannya?"


Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya
dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang
baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam
suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk
menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih
belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan, aku dapat
memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi
positifnya. Aku selalu memilih sisi positifnya."


"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku. "Ya, memang begitu," kata
Jerry, "Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah,
setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi
terhadap semua keadaan. Kamu memilih bagaimana orang-orang di sekelilingmu
terpengaruh oleh keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik
atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."


Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah
terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak
terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Saat
mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah


memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya,
Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.


Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif,
Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih
berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah
tersebut. Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika
aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat
bekas luka-lukaku?" Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku
masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.


"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci
pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka menembak dan aku
tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat
memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup."


"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku. Jerry melanjutkan, "Para ahli medisnya
hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka
mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter
dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang ini akan mati'. Aku
tahu aku harus mengambil tindakan."


"Apa yang kamu lakukan?" tanya saya. "Di sana ada suster gemuk yang
bertanya padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi. 'Ya'
jawabku. Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu
jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!' Di tengah
tertawa mereka, aku katakan, 'Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi
sebagai orang hidup, bukan orang mati'."


Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena sikap
hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat
memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya. Satu hal yang
benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap
hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal dalam
hidup akan jadi lebih mudah.



**********************************************************************



0 Comments:

Post a Comment

<< Home