TIDAK MUNGKIN BISA BERMEDITASI
      Apakah agama bagi kebanyakan dari kalian?
Kepercayaan, ritual-ritual — apabila Anda seorang umat Kristen,
 percaya pada seorang penyelamat, pada sesosok
 penyelamat tertentu, berikut segenap ritual-ritualnya,
 berikut segenap busana-busana megahnya, arsitektur
 indah di dalam dan di luar gereja-gereja,
 katedral-katedral besar. Saya tidak tahu apakah Anda
 pernah melihat seorang kardinal menyelenggarakan
 sebuah misa, ini merupakan sebuah pemandangan yang
 mengagumkan, keindahan megah, benar-benar cermat, guna
 mengesankan orang-orang papa. Dan kepercayaan itu,
 dogma itu, ritual-ritual itu, puja harian kalian —bila
 kalian melaksanakan puja setiap hari— dan di atas
 segalanya, kalian percaya kepada Tuhan. Itulah yang
 kalian sebut dengan agama, yang tidak ada kaitan
 apapun dengan kehidupan kalian sehari-hari.
Semua agama, yang terorganisasi pun tak terorganisasi,
 berkata, jangan membunuh, cintailah orang. Namun
 kalian terus membunuh, kalian terus memuja dewa-dewa
 yang salah, yang adalah nasionalisme kalian,
 tribalisme kalian, kaum Sikh, Muslim, Hindu, semua
 tribalismenya. Begitulah kalian saling-bunuh
 satu-sama-lain, dan itulah yang kalian sebut dengan
 agama. Bukankah begitu?
 
 Makanya guna mencaritahu sifat dari batin relijius,
 kalian mesti menyingkirkan semua hal kekanak-kanakan
 itu. Bersediakah kalian? Tentu tidak. Kalian akan
 melanjutkannya terus, melaksanakan puja kalian,
 upacara-upacara kalian, menjadi para budak dari
 pendeta-pendeta kalian. Agama-agama telah menjadi
 sebentuk tontonan penghibur. Tontonan penghibur itu
 boleh jadi sangat sakral, seperti anggapan kalian,
 namun ia tetap merupakan hiburan karena ia tidak
 mempengaruhi kehidupan kalian dalam hal manapun
 Makanya, bisakah kalian menyingkirkan semua itu dan
 tidak termasuk di dalam —yang disebut sebagai— agama
 manapun, bukan sebagai seorang Kristen, seorang Hindu,
 seorang Buddhis, seorang Muslim, meninggalkan semua
 itu —itu adalah propaganda yang sudah berabad-abad
 usianya.
Layaknya sebuah komputer, kalian sudah diprogram.
Kalian tentunya memang begitu. Tatkala
 kalian berkata, ‘Saya orang Hindu’, kalian telah
 terprogram sejak lima ribu tahun terakhir. Makanya
 bilamana kalian menanyakan sifat dari agama, kalian
 harus bebas dari semua ini. Bersediakah kalian? Tidak,
 tentu saja tidak bukan? Karena tatkala kalian bebas
 dari semua yang palsu, yang ilusif, maka kalian mulai
 menanyakan apa meditasi itu —bukan sebelumnya. Kalian
 mengerti? Batin yang ada dalam konflik, otak yang
 berjuang, tidak mungkin bisa bermeditasi. Kalian bisa
 saja duduk diam selama duapuluh menit setiap hari,
 atau setiap siang, setiap malam, betapapun itu adanya,
 namun kalau otak tetap saja ada dalam konflik, sakit,
 kegelisahan, kesepian, susah, lalu apa nilai dari
 meditasi kalian itu?
 
 Dari: NEW DELHI 4TH PUBLIC TALK 7TH NOVEMBER, 1982
    


1 Comments:
Yang dibutuhkan manusia bukan agama, tetapi menjalin hubungan (berkomunikasi ) dengan Sang Pencipta yaitu Tuhan.Manusia yang mengandalkan agamanya bisa saja tidak bermoral, tetapi manusia yang mengandalkan Tuhan dan menjalin hubungan dengan Tuhan secara baik dan benar pasti bermoral.
Post a Comment
<< Home